Candi Gunung Kawi berada di Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali dan hanya berjarak 40 km atau sekitar satu jam dari Denpasar. Perjuangan untuk menyaksikan candi ini cukup berat. Anda harus berjalan kaki melewati 315 anak tangga dengan kondisi jalan yang landai, mendaki dan curam.
Akan tetapi, sepanjang perjalanan Anda akan ditemani oleh udara sejuk, pemandangan sawah yang eksotis, rerumputan hijau, Sungai Pakerisan yang jernih, hutan yang tenang dan puluhan pedagang kerajinan di sekitar jalan yang menawarkan berbagai macam kerajinan.
Candi ini mengandung sejarah yang bernilai tinggi bagi masyarakat Bali. Di dalam kompleks candi terdapat makam yang menyimpan abu jenazah Raja Udayana, makam beberapa permaisuri dan anaknya, Anak Wungsu. Raja Udayana, yang berasal dari Dinasti Warmadewa, merupakan salah satu raja yang terkenal di Bali dan sangat dihormati dan diagungkan oleh masyarakat Bali. Candi ini diperkiran sudah ada sejak abad ke-11 masehi.
Anda akan takjub saat melihat pahatan-pahatan yang berupa candi dari dekat. Bentuknya sangat besar, sungguh sulit dibayangkan bagaimana membuat bangunan seperti ini pada ratusan tahun silam. Tebingnya seolah dilubangi dan kemudian seperti ditempel oleh candi. Benar-benar bentuk candi yang menakjubkan dan memiliki nilai arsitektur yang sempurna.
Candi ini juga digunakan masyarakat setempat untuk beribadah. Anda akan bertemu masyarakat yang ramah dan masih menggenakan pakaian adat khas Bali seperti udeng. Selain berkenalan lebih dekat dengan masyarakatnya, Anda juga diperbolehkan untuk memotret keunikan candi ini.
Puas memotret, Anda bisa beristirahat di area sekitar candi. Anda bisa mencuci muka di sekitar Sungai Pakerisan yang airnya sangat bersih dan jernih. Udara yang segar dan suasana yang rindang akan menemani Anda saat beristirahat. Tempat yang penuh dengan kedamaian. Berkunjung ke Candi Gunung Kawi akan menjadi pengalaman yang tidak terlupa. Keagungan dan keunikan candinya mampu membuat siapa pun takjub dan terpesona.
0 comments: